Minggu, 20 November 2011

PENTINGNYA KOMPUTER SEBAGAI ELEMEN DALAM SIM

Komputer menjadi bagian penting dari organisasi pengolahan informasi karena kekuatan teknologi dan volume data yang di proses. Aplikasi komputer untuk pengolahan informasi mulai tahun 1954ketika komputer pertama telah di program untuk proses penggajian. Selain itu, kemampuan untuk memproses informasi secara otomatis telah diperluas dalam lingkup perumusan pengunaan  kemampuan komputer guna mendukung berbagai pekerjaan, termasuk aktifitas manajerial dan pengambilan keputusan.
Variasi yang luas dari sumber – sumber komputer yaitu untuk menjalankan pengolahan transaksi, menyediakan pengolahan informasi formaldan sistem pelaporan, serta menyelesaikan keputusan manajerial yang mendukung klasifikasi umum sebagai SIM dari suatu organisasi.  Pemakaian komputer dan teknologi komunikasi di kantor mendukung komunikasi ke orang dan mendukung komunikasi fungsi – fungsi juru tuilis adalah juga termasuk dalam bagian SIM.
Ketika bertanya berapa lama perbedaab fungsi bisnis dapat dioperasikan tanpa pengolahan informasi dengan menggunakan komputer, 36 perusahaan menanggapi dengan mengikuti hasil untuk semua aplikasi – aplikasi operasional : rata – rata diperkirakan hanya 28% dari aktifitas operasional perusahaan berfungdi dala 5,5 hari tanpa pengolahan data komputer. Sedangkan perusahaan – perusahaan kredit dalam tafsiran sampel hanya 13%  dari operasi – operasi akan berfungsi setelah 5,5 hari tanpa pengkomputeran.

PENTINGNYA SIM ( Sisitem Informasi Manajemen) DALAM PERUSAHAAN

SIM mempunyai suatu hal penting untuk operasi dan manajemen dari berbagai organisasi. Suatu sistem informasi manajemen berdasarkan komputer dirancang untuk mengurangi biaya dan untuk meningkatkan kemampuan pemrosesan informasi secara organisasional. Selanjutnya mengenai pemrosesan data, SIM merupakan orientasi yang mengendalikan pengembangan dan operasi dari sistem pemrosesan data.
            Salah satu pentingnya SIM yaitu mendukung pengambilan keputusan, karena sebuah keoutusan berstruktur lebih tinggi dapat direncanakan atau dikhususkan terlebih dahulu. Keputusan yang terstruktur dapat di katakan terprogamkan, dalam  arti bahwa aturan keputusan yang tidak abiguous ( rangkap) akan ditentukan selanjutnya.
            Syarat sistem informasi untuk keputusan terstruktur adalah prosedur yang lebih jelas dan tidak samar – samar untuk pemasukan input data yang lengkap.  Dalam faktanya, banyak keputusan dapat dilengkapi secara otomatis, walaupun manusia mengulang secara umum dengan mempertimbangkan sekali.

SIM (SISTEM INFORMASI MANAJEMEN)

Rancangan dari implementasi dari SIM (Sistem Informasi Manajemen) dalam sebuah organisasi mengharuskan mengidentifikasi keperluan informasi. Beberapa aktifitas SIM adalah keterpaduan dengan pengolahan data harian, sementara aplikasi – aplikasi SIM yang lain dirancang terutama untuk mengetahui aktifitas pekerjaan atau fungsi pengambilan keputusan.
Definisi SIM adalah istilah umum yang dikenal sebagai keterpaduan sistem manusia – mesin untuk menyediakan informasi yang mendukung fungsi operasi, manajemen dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi. Sistem ini menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak komputer, prosedur pedoman, model untuk analisa, perencanaan, pengawasan dan pengambilan keputusan ; database.
Sistem informasi manajemen digambarkan sebagai struktur piramid pada lapisan bawah terdiri dari informasi untuk pengolahan transaksi, penjelasan status dan sebagainya. Pada level berikutnya terdiri dari sumber informasi yang mendukung operasi sehari – hari dan pengawasan. Pada level ketiga terdiri dari sumber sistem informasi untuk membantu perencanaan taktis dan pengambilan keputusan untuk pengawasan manajemen. Dan pada level tertinggi terdiri dari sumber informasi untuk mendukung strategi perencanaan dan perumusan kebijakan oleh level – level manajemen yang tertinggi. Masing – masing level dari pengolahan informasi menyediakan data yang menyediakan data yang digunakan bagi level yang paling rendah ; tetapi data baru boleh juga diperkenalkan.

Sabtu, 28 Mei 2011

Teori Kepemimpinan & Tipe-Tipe Pemimpin


 TEORI KEPEMIMPINAN

          Beberapa teori telah dikemukakan para ahli majemen mengenai timbulnya
seorang pemimpin. Teori yang satu berbeda dengan teori yang lainnya.
Di antara berbagai teori mengenai lahirnya paling pemimpin ada tiga di
antaranya yang paling menonjol yaitu sebagai berikut :

1. Teori Genetie
       Inti dari teori ini tersimpul dalam mengadakan "leaders are born and not
made". bahwa penganut teori ini mengatakan bahwa seorang pemimpin akan karena
ia telah dilahirkan dengan bakat pemimpin.Dalam keadaan bagaimana pun seorang
ditempatkan pada suatu waktu ia akn menjadi pemimpin karena ia dilahirkan untuk
itu. Artinya takdir telah menetapkan ia menjadi pemimpin.

2. Teori Sosial
       Jika teori genetis mengatakan bahwa "leaders are born and not made", make
penganut-penganut sosial mengatakan sebaliknya yaitu :
"Leaders are made and not born".
Penganut-penganut teori ini berpendapat bahwa setiap orang akan dapat
menjadi pemimpin apabila diberi pendidikan dan kesempatan untuk itu.

3. Teori Ekologis
        Teori ini merupakan penyempurnaan dari kedua teori genetis dan teori
sosial. Penganut-ponganut teori ini berpendapat bahwa seseorang hanya dapat
menjadi pemimpin yang baik apabila pada waktu lahirnya telah memiliki bakatbakat kepemimpinan, bakat mana kemudian dikembangkan melalui pendidikan
yang teratur dan pangalaman-pengalaman yang memungkinkannya untuk
mengembangkan lebih lanjut bakat-bakat yang memang telah dimilikinya itu.
Teori ini menggabungkan segi-segi positif dari kedua teori genetis dan teori
sosial dan dapat dikatakan teori yang paling baik dari teori-teori
kepemimpinan.Namun demikian penyelidikan yang jauh yang lebih mendalam
masih diperlukan untuk dapat mengatakan secara pasti apa faktor-faktor yang
menyebabkan seseorang timbul sebagai pemimpin yang baik.
Pada umumnya para pemimpin dalam setiap organisasi dapat
diklasifikasikan menjadi lima type utama yaitu sebagai berikut :
1. Tipe pemimpin otokratis
2. Tipe pemimpin militoristis
3. Tipe pemimpin paternalistis
4. Tipe pemimpin karismatis
5. Tipe pomimpin demokratis

Tipe pemimpin ini menganggap bahwa pemimpin adalah merupakan suatu
hak.
Ciri-ciri pemimpin tipe ini adalah sebagai berikut :
a. Menganggap bahwa organisasi adalah milik pribadi
b. Mengidentikkan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi.
c. Menganggap bahwa bawahan adalah sebagai alat semata-mata
d. Tidak mau menerima kritik, saran dan pendapat dari orang lain karena dia
menganggap dialah yang paling benar.
e. Selalu bergantung pada kekuasaan formal
f. Dalam menggerakkan bawahan sering mempergunakan pendekatan (Approach)
yang mengandung unsur paksaan dan ancaman.

      Dari sifat-sifat yang dimiliki oleh tipe mimpinan otokratis tersebut di atas
dapat diketahui bahwa tipe ini tidak menghargai hak-hak dari manusia, karena tipe
ini tidak dapat dipakai dalam organisasi modern.

TIPE-TIPE KEPEMIMPINAN

1. Tipe kepemimpinan militeristis
Perlu diparhatikan terlebih dahulu bahwa yang dimaksud dengan seorang
pemimpin tipe militeristis tidak sama dengan pemimpin-pemimpin dalam organisasi
militer. Artinya tidak semua pemimpin dalam militer adalah bertipe militeristis.

Seorang pemimpin yang bertipe militeristis mempunyai sifat-sifat sebagai
berikut :
a. Dalam menggerakkan bawahan untuk yang telah ditetapkan, perintah mencapai
tujuan digunakan sebagai alat utama.
b. Dalam menggerakkan bawahan sangat suka menggunakan pangkat dan
jabatannya.
c. Sonang kepada formalitas yang berlebihan
d. Menuntut disiplin yang tinggi dan kepatuhan mutlak dari bawahan
e. Tidak mau menerima kritik dari bawahan
f. Menggemari upacara-upacara untuk berbagai keadaan.
Dari sifat-sifat yang dimiliki oleh tipe pemimpin militeristis jelaslah bahwa ripe
pemimpin seperti ini bukan merupakan pemimpin yang ideal.

2. Tipe pemimpin fathernalistis
Tipe kepemimpinan fathornalistis, mempunyai ciri tertentu yaitu bersifat
fathernal atau kepakan.ke Pemimpin seperti ini menggunakan pengaruh yang sifat
kebapaan dalam menggerakkan bawahan mencapai tujuan. Kadang-kadang
pendekatan yang dilakukan sifat terlalu sentimentil.
Sifat-sifat umum dari tipe pemimpin paternalistis dapat dikemukakan sebagai
berikut:
a) Menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak dewasa.
b) Bersikap terlalu melindungi bawahan
c) Jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil
keputusan. Karena itu jarang dan pelimpahan wewenang.
d) Jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya tuk mengembangkan
inisyatif daya kreasi.
e) Sering menganggap dirinya maha tau.
Harus diakui bahwa dalam keadaan tertentu pemimpin seperti ini sangat
diporlukan. Akan tetapi ditinjau dari segi sifar-sifar negatifnya pemimpin
faternalistis kurang menunjukkan elemen kontinuitas terhadap organisasi yang
dipimpinnya.

3. Tipe kepemimpinan karismatis
Sampai saat ini para ahli manajemen belum berhasil menamukan sebabsebab mengapa seorang pemimin memiliki karisma. Yang diketahui ialah tipe
pemimpin seperti ini mampunyai daya tarik yang amat besar, dan karenanya
mempunyai pengikut yang sangat besar.

Selasa, 29 Maret 2011

Tipe, Bentuk, Struktur / Skema Organisasi

Tipe Piramida
Organisasi-organisasi sekarang ini memiliki tipe-tipe yang berbeda. Tipe organisasi ada 3 yaitu :
  • Piramida Mendatar
  • Piramida Terbalik
  • Tipe Kerucut

Piramida Mendatar
  • Jumlah satuan organsisasi tidak banyak sehingga tingkat-tingkat hirarki kewenangan sedikit.
  • Jumlah pekerja (bawahan) yang harus dikendalikan cukup banyak.
  • Format jabatan untuk tingkat pimpinan sedikit karena jumlah pimpinan relatif kecil.

Piramida Terbalik
Organisasi piramida terbalik merupakan salah satu unit dari tipe piramida terbalik ialah jumlah jabatan pimpinan lebih besar daripada jumlah pekerja. Organisasi ini hanya cocok untuk organisasi-organisasi yang pengangkatan pegawainya berdasarkan atas jabatan fungsional seperti lembaga pendidikan, lembaga penelitian dan sebagainya.

Tipe Kerucut
  • Jumlah satuan organisasi banyak sehingga tingkat-tingkat hirarki/kewenangan banyak.
  • Rentang kendali sempit
  • Pelimpahan wewenang dan tanggung jawab dapat dilakukan sampai kepada pejabat/pimpinan yang bawah/rendah.
  • Jarak antara pimpinan tingkat atas dengan pimpinan tingkat bawah terlalu jauh.
  • Jumlah informasi jabatan cukup besar.
Bentuk Organsasi
Bentuk-bentuk organisasi dapat dibedakan dengan memandang organisasi dari segi tata hubungan, wewenang dan tanggung jawab yang ada oleh organisasi.
Bentuk-bentuk organisasi dapat dibedakan menjadi :
  • Bentuk organisasi staff
  • Bentuk organisasi lini
  • Bentuk organisasi fungsional
  • Bentuk organisasi fungsional dan lini
  • Bentuk organisasi fungsional dan staff
  • Bentuk organisasi lini dan staff
 Struktur Organisasi :
Struktur Organisasi adalah susunan dan hubungan-hubungan antar komponen bagian-bagian dan posisi-posisi dalam suatu perusahaan ,sedangkan disetiap komponen dari organisasi tersebut adalah saling tergantung,yang apabila setiap bagian dapat dikeloladengan baik maka organisasi tersebutpun akan ikut membaik.sedangkan

Selasa, 22 Maret 2011

Sistem Perilaku Organisasi

PENGERTIAN

Perilaku Organisasi adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari bagaimana seharusnya perilaku tingkat individu, tingkat kelompok, serta dampaknya terhadap kinerja (baik kinerja individual, kelompok, maupun organisasi).
Perilaku organisasi juga dikenal sebagai Studi tentang organisasi. Studi ini adalah sebuah bidang telaah akademik khusus yang mempelajari organisasi, dengan memanfaatkan metode-metode dari ekonomi, sosiologi, ilmu politik, antropologi dan psikologi. Disiplin-disiplin lain yang terkait dengan studi ini adalah studi tentang Sumber daya manusia dan psikologi industri serta perilaku organisasi.

Cara pandang kesisteman :
- Sistem tertutup : hasil adalah selalu buah dari suatu usaha dan manusia hanyalah bagian dari mesin organisasi yang kompleks.
- Sistem terbuka : kekuatan yang berupa perasaan, norma dan sikap berpengaruh terhadap perilaku seseorang dlm. organisasi (faktor lingkungan ikut berperan thd. perilaku seseorang dalam organisasi).

Ada dua pola system yakni :
1. open system (system terbuka)
2. closed system (system tertutup)
suatu system dikatakan “terbuka”, jika mempunyai transaksi dengan lingkungan dimana ia berada.transaksi antara suatu organisasi dengan lingkungannya mencakup ‘input” dan “output”. Input biasanya dalam bentuk informasi, energy, uang, pegawai, material dan perlengkapan yang diterima organisasi dari lingkungannya. Output organisasi pada lingkungannya dapat berbentuk macam-macam tergantung pada sifat organisasi.
Organisasi sebagai system yang menciptakan dan menjaga lingkungan didalamnya memuat interaksi manusia yang kompleks ( baik antar individu maupun dalam kelompok).perilaku organisasi merupakan suatu disiplin ilmu yang mempelajari bagaimana seharusnya perilaku tingkat individu, tingkaat kelompok, serta dampaknya terhadap kinerja (baik kinerja individual, kelompok, maupun organisasi).
Perilaku organisasi juga dikenal sebagai studi tentang organisasi. Studi ini adalah sebuah bidang telaah akademik khusus yang mempelajari organisasi, dengan memanfaatkan metode-metode dari ekonomi, sosiologi, ilmu politik, antropologi, dan sumber daya manusia dan pisikologi industry serta perilaku organisasi. Seperti halnya dengan semua ilmu social, perilaku organisasi berusaha untuk mengontrol, memprediksikaan, dan menjelaskan. Namun ada sejumlah kontroversi mengenai dampak etis dari pemusatan perhatian terhadap perilaku pekerja. Karena itu , perilaku organisasi (dan studi yang berdekatan denganya, yaitu psikologi industry)kadang-kadang dituduh telah menjadi alat ilmiah bagi pihak yang berkuasa. Terlepas dari tuduhan-tuduhan itu, perilaku organisasi dapat memainkan peranan penting dalam perkembangan organisasi dan keberhasilan kerja.

CARA PANDANG ORGANISASI SEBAGAI SISTEM
Dalam teori organisasi dikenal adanya bermacam-macam pendapat tentang berbagai cara pandang, pendekatan, ajaran, tinjauan, model ataupun konsepsi. Di antara berbagai macam cara pandang tidak satupun yang memiliki kebenaran mutlak. Ini adalah salah satunya cara pandang organisasi sebagai sistem.
Sistem adalah keterpaduan berbagai faktor yang saling berhubungan dan saling tergantung yang terikat oleh asas-asas tertentu dalam rangka pencapaian tujuan.
Secara sederhana dalam cara pandang sistem terkandung berbagai pengertian sebagai berikut :
1) Input
Merupakan unsur yang dimasukan untuk diolah.
2) Pengolahan
Kegiatan mengubah input menjadi output.
3) Output
Hasil yang didapat dari pengolahan.
4) Umpan balik

Selasa, 15 Maret 2011

Hubungan Antara Manajemen, Organisasi & Metode

Manajemen merupakan suatu proses kegiatan dan pemberdayaan sumber-sumber yang ada dengan menggunakan cara-cara pemikiran yang ilimiah maupun praktis yang merupakan faktor-faktor yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan demi pencapaian tujuan melalui kerjasama antar manusia yang efektif dan efesien.
Organisasi merupakan wadah atau alat untuk pencapaian tujuan tersebut dengan mempersatukan orang-orang untuk melakukan kerjasama yang efesien.
Metode merupakan cara bagaimana agar sumber-sumber dan waktu yang sangat diperlukan dapat dimanfaatkan dengan setepat-tepatnya sebagai proses kegiatan manajemen bisa dilaksanakan dengan tepat.

Hubungan Timbal Balik Antara Manajemen dan Organisasi
Karena pada proses kegitan tersebut sudah ada organisasi sebagai wadah atau tempat berkumpulnya, jadi kerjasama untuk penyelesaian kegiatan tersebut lebih efektif. Sehingga secara langsung antara manajemen dan organisasi terjadi hubungan timbal balik yang baik karena keduanya saling memerlukan, dengan adanya keduanya sehingga kejasama yang dibangun lebih efekif dalam pencapaian tujuan.

Hubungan Timbal Balik Antara Manajemen dan Metode
Dimana suatu manajemen dengan adanya metode atau tata kerja lebih teratur karena pada proses kegiatan tersebut dapat ditangani secara bertahap dan lebih terfokus sehingga jika terjadi kejanggalan dapat lebih ditangani secara cepat dan tepat sasaran, sehingga waktu yang ada tidak terbuang dengan percuma dan tidak terjadi pemborosan. Jadi untuk mencapai tujuan dapat lebih tepat sasaran.

Hubungan Timbal Balik Antara Organisasi dan Metode
Dengan adanya metode atau tata kerja dalam organisasi sehingga pada proses kegiatan dapat menyusun perencanaan kerja, dengan lebih terkoordinir dalam membentuk sekelompok manusia yang melakukan kerjasama dengan memanfaatkan waktu yang ada dengan sebaik-baiknya dan tepat dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sehingga hubungan timbale baliknya juga sangat baik.

Hubungan Timbal Balik Antara Organisasi, Manajemen dan Metode 
Jika ada organisasi, manajemen dan metodenya dilakukan dengan kerjasama yang baik, pemanfaatan sumber-sumber dan waktu yang ada dapat dilakukan secara tepat dan lebih terordinir sesuai dengan proses kegiatan yang ditetapkan maka untuk mencapai tujuan akan dapat hasil yang lebih efsien dan efektif serta lebih maksimal. Karena ketiganya jika dilakukan sesuai dengan tugasnya maka hubungan timbal balik itu akan saling menguntungkan untuk ketiganya.